Jumaat, 21 Oktober 2011

Warkah buat istri..


Bismillahirrahmanirrahim...

Kehadapan Istriku yang dirahmati Allah, semoga senantiasa dalam Rahmat Allah s.w.t. Ibu sedang main apa dengan baby kita? Semoga permainan yang ibu beri mengajarkan anak kita mengenali Allah yang Esa.

Istriku yang solehah...
Maafkan Abah ya, jika selalu pulang malam dan selalu mengganggu dengan suara deritan pintu yang membuat dirimu terjaga dikala lena, yang selama ini abah lakukan semasa dari mula pernikahan kita sampai sekarang. Niat abah Cuma satu mencari rezeki untuk keluarga kita, dan rezeki untuk anak – anak kita. Disaat abah pulang lewat, ibu terjaga dengan kepulangan abah, abah sering mengatakan : ”Maafkan Abah ya" ibu hanya membalas dengan senyuman manis, menjadikan suasa kepenatan abah menjadi ceria kembali. Ibu sambut dengan tenang kepulangan abah. Terima kasih ibu.


Istriku bakal penghuni syurga...
Maafkan Abah ya, jika, sejak Adam Iman kita hadir ke permukaan Bumi, Abah sering asyik tidur kerana kepenatan bekerja dan kadangakala dengan tidak sengaja membiarkan ibu bersendirian mengurus anak kita ditengah malam atau menjelang subuh, disebabkan anak kita terjaga dan nangis, demi Allah, tak ada niat dihati ini untuk membiarkan ibu lakukan seorang diri, sekali lagi maafkan Abaha ya...
Semooga Allah jadikan kesabaranmu dalam mengasuh anak kita menjadi amal kebaikan terbaik di sisi-Nya. Semoga setiap titisan susu ibu yang mengalir ke tubuh anak kita menjadi penambah bekalan amalan kebaikanmu di sisi Allah SWT dan menjadi tiket menuju Jannah-Nya.


Istriku, bidadari dunia dan akhirat...
Maafkan juga kalau Abah jarang di rumah saat hari kita sepatut bersama, sekali lagi, hal itu Abah lakukan demi dakwah, Islam dan keluarga kita. Abah mengaku bersalah terhadap ibu sebab kadang – kadang dengan tidak sengaja mengabaikan ibu bersendirian di rumah. Walau perbagai rintangan yang kita sama – sama hadapi, Abah tetap yakin ibu tabah dan mampu melakukannya dengan senyum manis yang mampu mengubah segalanya manjadi kembali tenang. Segala derita yang kita hadapi menjadi satu keindahan pada kita walaupun susah untuk kita terima. Ibu selalu disisi abah dikala abah memerlukan dan dikala abah kesunyian. Ibu sering membantu abah memberi idea yang bernas, menjadi tempat abah mengadu, menjadi ubat segala derita abah dan abah tidak terkata lagi bahawa pengorbanan ibu dalam membantu abah membina keluarga bahagia amat besar. Tiada tempat pengganti ibu di hati abah lagi.


Istriku...
Terima Kasih atas semuanya ibu...
Diantara sikap kasih sayangmu itu terselit satu keistimewaanmu iaitu ibu tak pernah jemu memberi nasihat, memberi pendapat, memberi teguran dan bersabar dengan segala rintangan yang kita hadapi bersama ... Abah mintak maaf ye andai abah belum memberi apa – apa walau ibu tidak pernah meminta satu pun dari abah.


Istriku... Aku sayang padamu... aku tak akan mengecewakan dirimu slg dikau bergelar istri kepada diriku dan ibu kpd anak - anak kita.. Terima kasih yang tidak terhingga buat mu syg...


Doa Kebahagiaan bersama:-

“Ya Allah Ya Tuhanku,
Seandainya telah kau catatkan dia milikku, tercipta buat ku,
dekatkanlah dia padaku, satukanlah hatinya dengan hatiku,
titipkanlah kemesraan antara kami agar kebahagiaan itu kekal abadi,
seiringkanlah kami dalam melayari bahtera pernikahan ini,
jadikanlah kami pasangan yang bahagia dan
berkekalan buat selama-lamanya hingga keakhir hayat dan
kurniakanlah kami zuriat yang sempurna, beriman dan beramal soleh,
sesungguhnya engkau berkuasa atas segala sesuatu.”
Amin Ya Rabbal Alamin.

Coretan puisi untukmu…..

Cinta adalah kekuatan
yang mampu
mengubah duri jadi mawar,
mengubah cuka jadi anggur,
mengubah malang jadi untung,
mengubah sedih jadi riang,
mengubah setan jadi nabi,
mengubah iblis jadi malaikat,
mengubah sakit jadi sehat,
mengubah kikir jadi dermawan,
mengubah kandang jadi taman,
mengubah penjara jadi istana,
mengubah amarah jadi ramah,
mengubah musibah jadi muhibah,
itulah cinta!

Sekalipun cinta telah kuuraikan dan kujelaskan panjang lebar.
Namun jika cinta kudatangi aku jadi malu pada keteranganku sendiri.
Meskipun lidahku telah mampu menguraikan dengan terang. Namun tanpa lidah, Cinta ternyata lebih terang
Sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskannya
Kata-kata pecah berkeping-keping begitu sampai kepada cinta Dalam menguraikan cinta, akal terbaring tak berdaya
Bagaikan keledai terbaring dalam lumpur Cinta sendirilah yang menerangkan cinta
dan percintaan!

Kau mencintaiku Seperti bumi
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah
Menanggung beban derita
Tak pernah lelah
Menghisap luka

Kau mencintaiku
Seperti matahari
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah
Membagi cerah cahaya
Tak pernah lelah
Menghangatkan jiwa

Kau mencintaiku
Seperti air
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah
Membersihkan lara
Tak pernah lelah
Menyejukkan dahaga

Kau mencintaiku
Seperti bunga
Mencintai titah Tuhannya
Tak pernah lelah
Menebar mekar aroma bahagia. Tak pernah lelah Meneduhkan gelisah nyala


..D@rk_M@$t3R..

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Assalamualaikum.. sila tiggalkan komen anda ye.. :)